Tampilkan postingan dengan label pasangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pasangan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 September 2011

Tips Penting Sebelum Meminjamkan Uang Pada Pacar


Dalam dunia berpacaran, jika pasangan kita sedang membutuhkan bantuan sudah pasti kita wajib membantu jika ingin dibilang pasangan yang baik. Bantuan yang diinginkan pun biasanya berupa uang karena uang merupakan yang paling sering menjadi masalah pada seseorang. Namun ada anggapan dari banyak orang jika pinjam-meminjamkan uang kepada kekasih merupakan larangan berat. Beberapa psikologis juga mengemukakan jika kita meminjamkan uang kepada pasangan, hal itu akan mengakibatkan kecanduan dan bisa keterusan kalau kita terus-terus memberinya pinjaman. Jika pasangan kita bisa mengembalikan pinjamannya ya itu tidak masalah, namun jika utang yang dipinjam tak kunjung kembali itu akan berakibat berkurangnya rasa percaya kepada pasangan.

Nah, walaupun jika pasangan kita meminjam uang kita buakn berati dia punya niat buruk. Namun kita juga kudu harus berhati-hati karena banyak kasus dimana seorang pria atau wanita hais-habisan meminjamkan uang kepada kekasihnya namun uangnya tidak kembali malah dia ditinggal pergi pasangannya. Di sisi lain, meminjamkan uang kepada kekasih bisa menjadi salah satu cara menunjukan rasa cinta apalagi jika sang kekasih tidak mendapatkan sumber pinjaman lain.


Berikut hal penting sebelum meminjamkan uang kepada kekasih ;

1.  Kenali Karakter Anda

Ciri Pria atau Wanita yang materialistis terlihat saat dia merasa beruntuk karena memiliki kekasih yang selalu senang karena dibutuhkan. Masalahnya banyak pria dan wanita yang merasa bangga jika ia dibutuhkan oleh pasangannya. Hal inilah yang perlu Anda perhatikan apakah Anda meminjamkan uang karena merasa dibutuhkan atau karena Anda takut ditinggal sang kekasih jika tidak meminjamkan?? Jika Anda meminjamkan uang karena takut ditinggalkan, maka Anda bisa dimanfaatkan oleh pasangan Anda. Sebaiknya Anda jangan meminjamkan uang karena alasan takut ditinggal pasangan.


2.  Kenali Karakter Dia
 
Jika pasangan Anda berkata “Mau beli Laptop terbaru tapi uangku lagi gak ada, aku boleh pinjam uang kamu, enggak??” maka bisa dicurigai kalau pasangan Anda merupakan pasangan yang materialistis. Jika pasangan berani meminjam uang untuk kebutuhan konsumtif saat masih pacaran, maka bisa dibilang dia merupakan orang yang materialistis.


3.  Tentukan Jangka Waktu Pengembalian

 
Jika pasangan Anda meminjam uang dalam jumlah yang tak terlalu banyak mungkin itu bukan masalah untuk Anda. Anda juga bisa melihat apakah uang yang Anda pinjamkan dikembalikan atau tidak oleh pasangan Anda secara tepat waktu. Jika tidak dikembalikan Anda perlu was-was jika ia meminjam lagi dari Anda. Untuk lebih aman, buatlah perjanjian jangka waktu pinjaman. Jika pasangan Anda tidak mengebalikan uang secara tepat waktu maka Anda sebaiknya tidak meminjamkannya lagi untuk yang berikutnya.


4.  Tumbuhkan Sifat Ikhlas


Terkadang pinjam-meminjam uang ini dikaitkan dengan lamanya kita berpacaran dan juga kedekatan Anda dan pasangan. Namun, soal pinjam meminjam ini tidak Anda kaitannya dengan lamanya berpacaran atau kedekatan Anda dengan dia. Jika hubungan Anda telah berjalan lama, kemudian ia meminjam uang dalam jumlah banyak tapi tiba-tiba kalian putus dan uang Anda tidak dikembalikan. Apa yang akan Anda lakukan?? Maka dari itu dalam menentukan urusan jumlah pinjaman uang, diperlukan keikhlasan dari Anda untuk membantu dan meminjamkan. Intinya, berapa pun uang yang akan Anda pinjamkan kepada pasangan, namun ia tidak mengembalikannya, setidaknya Anda sudak siap mengikhlaskan uang Anda.


5.  Ketahui Tujuannya

Sebelum meminjamkan uang Anda, ketahui dulu untuk tujuan apa dan apa yang akan ia lakukan dengan uang tersebut. Jika pasangan Anda meminjam uang untuk bisnis atau membantu saudaranya yang terkena musibah, Anda boleh saja meminjamkannya. Namun jika pasangan Anda meminjam uang untuk kesenangan pribadinya atau untuk konsumsi pribadi, sebaiknya Anda tidak meminjamkannya. Pasangan yang baik tidak akan meminjamkan uang kepada kekasihnya untuk berfoya-foya semata karena akan menyebabkan kekasihnya tersebut menjadi orang yang manja dan hanya mengandalkan pemberian orang lain. Tapi jika bertujuan untuk membangun rumah bersama, ya tidak ada masalah hanya saja perlu ada catatan hitam diatas putih.


6.  Perlu Membuat Perjanjian Hitam diatas Putih
Melakukan hal diatas hanya diperlukan jika paangan Anda meminjam uang dalam jumlah besar. Walaupun yang meminjam itu pasangan Anda sendiri tapi Anda juga harus tegas ututk melakukan perjanjian ini. Bagi masyarakat Indonesia hal ini memang belum terlalu banyak dilakukan. Mungkin dengan cara ini pasangan Anda akan merasa tidak dipercaya atau merasa dicurigai. Jika dia merasa seperti itu, maka Anda harus membicarakannya dan juga meyakinkannya. Pasangan yang meminjam uang untuk alasan yang baik pasti akan mengerti dan juga tidak masalah dengan diadakannya perjanjian diatas putih ini.


7.  Berani Katakan Tidak
Jika Anda merasa pasangan Anda meminjam bukan untuk tujuan yang baik, dan Anda tidak ingin meminjamkannya, maka katakanlah ‘TIDAK’ pada pasangan Anda. Mungkin banyak dari Anda yang sering merasa kasihan atau terlalu sayang dan cinta pada pasangan sehingga Anda dengan asik meminjamkan uang walau Anda tau itu bukan untuk tujuan yang baik. Hal ini dapat menjerumuskan Anda dan juga pasangan Anda dalam masalah keuangan. Jika setelah Anda mengatakan tidak kepada pasangan dan ia merasa kecewa apalagi memaksa, maka sebaiknya Anda memikirkan kembali untuk brpacaran dengannya. 

Sekian dulu tips dari saya semoga artikel saya ini bisa membantu Anda.
TERIMA KASIH

Rabu, 24 Agustus 2011

Penyebab Terjadinya Perselingkuhan


Saat kita membangun dan membina suatu hubungan serius seperti pernikahan ataupun pacaran, kita membutuhkan suatu komitmen yang sama dan serius. Pernikahan memang menuntut untuk memiliki komitmen bersama yang jauh lebih serius karena didalam pernikahan, kedua pasangan telah diikat secarah sah baik menurut agama maupun undang-undang negara. Didalam pernikahan terdapat suatu momen untuk membangun kehidupan baru bersama pasangan. Didalam pernikahan pun pasti terdapat masalah yang seharusnya tidak melibatkan pihak lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun terkadang masalah tersebut lebih besar dari apa yang kita pikirkan sebelum menikah. Oleh karena itu dalam suatu pernikahan kita tidak hanya membutuh cinta namun juga komitmen untuk mengukuhkan mahligai pernikahan.


Menurut penelitian, cinta hanyalah faktor pendorong seseorang untuk menjalin suatu hubungan. Dengan kata lain cinta bukanlah alat pengikat suatu pernikahan. Banyak pasangan rumah tangga yang salah tentang menafsirkan pernikahan atau ingin cepat-cepat menikah hanya karena cinta yang besar terhadap calon pasangannya. Banyak kan pasangan muda-mudi bahkan yang sudah lanjut usia akhirnya mengakhiri pernikahan mereka dengan alasan sudah tidak ada cinta. Menurut penelitian juga disebutkan bahwa cinta hanya bertahan paling lama 3 tahun dan selebihnya adalah suatu komitmen, kesetiaan, dan rasa tanggung jawab yang harus dipupuk agar pernikahan berjalan hingga maut memisahkan.

Maka dari itu janganlah memandang bahwa pernikahan itu mudah dan suatu yang simple, atau bisa-bisa Anda hanya mampu melewati usia pernikahan yang singkat dan yang tersisa hanyalah penyesalan. Banyak faktor yang dapat mengakibatkan runtuhnya mahligai rumah tangga diantaranya adalah perselingkuhan. Berikut merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya perselingkuhan :

1.  Perkembangan Teknologi

Teknologi bisa memicu terjadinya salah satu faktor terjadinya perselingkuhan. Seperti contoh perkembangan teknologi seperti munculnya jejaring sosial seperti facebook, Ym, BBM, dll. Biasanya kita sering khawatir dan tidak percaya pada pasangan kita yang aktif bermain di jejaring sosial sehingga membuat kita melanggar privasi pasangan kita. Contoh yang melanggar privasi pasangan adalah membaca emailnya, sms, bahkan minta password FB dan Ymnya. Hal itu dapat memunculkan terjadinya pertengkaran antara Anda dan Pasangan Anda. Maka dari itu, berikanlah kepercayaan pada pasangan Anda untuk punya wilayah privasi sendiri namun jangan dibiarkan terlalu bebas dalam memberikan privasi karena bisa kebablasan. Untuk lebih akuratnya, jika pasangan Anda memiliki jejaring sosial usahakan Anda meminta pasangan Anda untuk mengenalkan Anda pada teman-teman di jejaring sosial miliknya.

2.  Posesif Yang Berlebihan

 
Posesif merupakan sifat egois terhadap pasangan yang menginginkan pasangan berperilaku dan berpenampilan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sifat posesif ini bisa menimbulkan sifat bosan dari pasangan yang berbuntut pada terjadinya perselingkuhan. Kehidupan berpasangan pun dapat menjadi kaku karena pasangan kita merasa selalu diawasi dan selau dikekang. Contoh sifat posesif yang paling sering terjadi adalah sifat cemburu berlebihan. Pasangan akan sangat merasa dihakimi oleh Anda jika Anda terlalu cemburu yang mana perselingkuhan pun belum tentu terjadi. Cemburu yang berlebihan pun akan membuat Anda menjadi marah dan kemarahan yang tak memiliki alasan kuat akan menimbulkan terjadinya keretakan rumah tangga. Jika sudah begitu pasangan Anda akan menjadi seseorang yang lebih baik dari Anda untuk membuatnya bahagia.

3.  Asyik Bekerja
Jika dalam suatu pernikahan atau berpacaran salah satu pasangan sangat asyik bekerja sehingga jarang ketemu dengan pasangannya, maka akan menghilangkan rasa kesetiaan yang berujung rasa kesepian dan rasa diacuhkan bagi pasangannya. Jika Anda merupakan sosok yang pekerja keras atau senang bekerja maka untuk tetap mempertahankan hubungan Anda, sebaiknya Anda harus menyelingi rutinitas Anda dengan mengadakan acara kencan berdua ditempat yang mesra. Jika tidak maka hubungan pernikahan akan terasa hambar dan pasangan Anda akan diam-diam mencari tambatan hati lain untuk menutupi rasa kehambaran tersebut dan untuk menghilangkan rasa kesepian. Atau pun Anda yang jarang bertemu istri/suami atau pasangan Anda pasti juga akan mencari seseorang untuk menjadi selingkuhan untuk menghilangkan rasa kesepian. Dan sebagian besar yang akan menjadi selingkuhan Anda adalah teman kantor, rekan kerja, atau seseorang yang sering bertemu dengan Anda.


Biasanya dalam suatu pernikahan, yang melakukan perselingkuhan pada umumnya merupakan sang suami. Namun jangan dipikir kalau suami berselingkuh itu merupakan mutlak salah sang suami, sang istri juga perlu mengintrospeksi diri mengapa sang suami berselingkuh. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab perselingkuhan yang dilakukan oleh sang suami :

1.  Sikap Cuek.

 Perkawinan masih dikatakan sehat jika kedua pasangan ini mau menerima kritik dari pasangannya dan menanggapi perlakuan pasangan. Seperti contoh jika Anda sedang menonton TV dan tiba-tiba pasangan Anda mendekati Anda dan sedikit manja terhadap Anda, Anda juga harus menanggapi hangat kelakuan manjanya jangan didiamkan saja karena anakn membuat pasangan Anda merasa tidak diperdulikan. Atau jika istri Anda hanya tidur-tidur dan nonton-nonton dirumah TV dengan membiarkan rumah berantakan, Anda sebagai suami wajib bertanya dan memahami mengapa dia bertingkah seperti itu. 

2. Perhatian Hanya Terhadap Anak.

Seorang ibu sering menganggap anaknya adalah segalanya baginya. Itu tidak boleh loh !! jika Anda sebagai istri hanya fokus mengurus sang anak mulai dari kegiatan sekolah. Mengantarnya kemana-mana, dan sebagainya itu akan bisa mengakibatkan keretakan hubungan Anda dengan suami. Walaupun anak kalian masih bayi atau usia sekolah, kalian juga perlu waktu untuk berdua. Bicarakanlah tentang masalah anak setelah Anda berdua selesai membicarakan pembicaraan orang dewasa.

3.  Mengabdikan Total Hidupnya Demi Suami.

Suami akan merasa bosan dan merasa Anda tidak menarik jika Anda sebagai istri hanya melayani sang suami secara berlebihan. Mungkin maksud Anda sebagai istri baik agar sang sumai merasa bak raja  dan Anda hanya menjalankan tugas sang istri yang sesungguhnya sebagai ibu rumah tangga yang baik. Tapi percayalah sikap Anda yang seperti itu akan membuat suami bosan dan mereka akan berpaling kepada wanita lain yang lebih menarik dan lebih mandiri.

4.  Terlalu Memaksakan Hobi dan Minta Yang Sama.



Banyak cerita kalau sepasang suami-istri atau pasangan kekasih harus memiliki hobi dan minta yang sama agar bisa langgeng dan terlihat serasi. Namun hal itu sangatlah salah, karena jika semua yang diinginkan dan kebiasaan yang sama dari kedua belah pihak, hal ini lama kelamaan akan membosankan bagi keduanya. Dan jika pasangan kekasih atau pasangan suami istri melakukan hal secara bersama-sama, maka ada sesuatu yang salah dan tidak adanya bumbu didalam pernikahan sehingga akan menjadi hambar. Selain itu juga jika suami Anda memiliki hobi yang berbeda dengan Anda, biarkanlah ia melakukan hobinya tersebut.  Jangan Anda memaksakan suami Anda untuk mengikuti hobi yang Anda suka tetai suami Anda tidak menyukainya. Seperti contoh jika suami Anda hobi memancing, namun Anda hobi berenang atau bermain tenis. Sebagai seorang istri janganlah Anda “mengambil alih” ruang pribadi suami Anda dengan memaksanya untuk mengikuti hobi Anda tersebut. Hal ini juga akan membuat suami Anda merasa terintimidasi karena Anda telah terlalu memasuki kehidupan pasangan Anda dan ingin mengetahui secara detail tentang apa yang suami Anda kerjakan.

5.  Komunikasi Yang Membosankan.
Dalam masalah rumah tangga kita pasti selalu berkomunikasi dengan pasangan Anda. Biasanya sang suami akan merasa senang dan antuias jika topik pembicaraan yang Anda buat itu menarik. Jika saat bertemu dengan suami, Anda hanya membicarakan tentang keluhan, kegiatan Anda yang biasa aja, atau basa-basi seperti “ngapain aja tadi dikantor?”. Hal itu akan sangat membuat suami Anda bosan dan mungkin saja dia akan mencari wanita lain. Oleh karena itu, pikirkanlah topik apa yang menarik untuk dibicarakan agar hubungan Anda denga suami semakin hangat.

Nah sudah mengerti sekarang tentang penyebab-penyebab perselingkuhan?? Ingat pernikahan adalah hal yang sangat mahal dan sangat berharga. Jadi Anda harus terus belajar untuk selalu membuat rumah tangga Anda bahagia hingga akhir. Semoga artikel saya berguna untuk Anda. 

TERIMA KASIH.

Template by:

Free Blog Templates