Senin, 14 November 2011

Hewan Mengecil Karena Pemanasan Global


Pemanasan global atau global warming memang sedang menjadi topik hangat yang diperbincangkan oleh para masyarakat dan juga para petinggi negara diseluruh dunia. Pemanasan global ini timbul bukan disebabkan oleh alam seperti bencana gempa tetapi karena ulah warga dunia sendiri yang tidak tanggap terhadap pentingnya keseimbangan alam untuk menghindari bencana. Pemanasan global ini menjadi topik hangat karena banyaknya efek-efek buruk yang akan berdampak pada lingkungan, makhluk hidup, dan tentu saja manusia. Sebagai contoh adalah dampak mencairnya es di kutub utara, kutub selatan, pegunungan himalaya, dan wilayah-wilayah yang ditutupi es yang akan berakibat naiknya volume air laut dan dapat menenggelamkan daratan atau negara-negara disebagian wilayah dunia. 


Menurut peneliti Queen Mary dari University of London, pemanasan global dapat memicu pertumbuhan pada hewan yang mengakibatkan hewan tumbuh lebih kecil dibanding ukuran aslinya. Akibat seperti ini dikenal dengan “aturan ukuran suhu” dimana akibat seperti ini paling terasa pada hewan berdarah dingin seperti reptil. “Aturan ukuran suhu” adalah proses dimana perkembangan tubuh individu suatu spesies tidak dapat mencapai ukuran normal dikarenakan adanya kenaikan suhu.

Pasti banyak yang menanyakan tentang mengapa hanya hewan berdarah dingin yang mengalaminya? Hal ini dikarenakan, hewan berdarah dingin tidak dapat memanaskan sendiri suhu tubuhnya sehingga dia sangat memerlukan panas daru suhu dilingkungan untuk tetap menjaga suhu tubuhnya. Selain itu, spesies berdarah dingin memiliki tingkat pertumbuhan dan tingkat perkembangan atau seberapa cepat individu melewati tahapan kehidupan secara konsisten ‘dipisahkan’ dengan perkembangan yang lebih sensitif pada suhu dibanding pertumbuhan. Jadinya ukuran tubuh dan kelamin hewan berdarah dingin sangat tergantung suhu di lingkungannya. Jika suhu terlalu panas, maka hewan berdarah dingin yang sangat bergantung pada suhu lingkungan akan memperkecil ukuran tubuhnya untuk menghindari pemanasan suhu tubuh yang berlebihan yang bisa mengakibatkan kematian. Inilah alasan mengapa ukuran buaya saat ini lebih kecil dibandingkan dengan saat di zaman dinosaurus.



Oleh karena itu, masih maukah kita merusak alam dan membuat pemanasan global semakin menjadi-jadi? Sebagai sesama makhluk hidup yang tinggal di bumi ini, sudah seharusnya kita tidak bersifat egois dan mengorbankan lingkungan dan juga makhluk hidup lain hanya demi hasrat kita sebagai manusia. Sudah seharusnya kita sebagai makhluk yang paling pintar untuk menjaga lingkungan dan membuat alam kembali bersahabat dengan terus menanam pohon disetiap sudut lingkungan dan tidak menebang pohon secara sembarangan. Jika bukan kita yang harus melindungi lingkungan di dunia ini, maka tidak bisa dielakkan jika kita akan menghadapi kemarahan dari sang Alam. 


Sekian dulu artikel saya tentang salah satu dampak pemanasan global. Semoga artikel saya ini dapat menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan alam yang bisa mengperkecil dampak pemanasan global ini. Jika ada salah-salah kata mohon dimaafkan dan mohon diperbaikin. Marilah kita sebagai makhluk yang beradab untuk menjaga alam beserta isinya !!

TERIMA KASIH

5 comments:

bayusaputro mengatakan...

I Agree,
Go Green,
Save The Earth

Kalau bukan KITA siapa lagi!!!!

Anonim mengatakan...

saya setuju, sudah seharusnya kita menjaga bumi ini agar tidak menjadi bencana karena Global Warming

JIMMY mengatakan...

to bayusaputro dan jimmy 63 = semoga seluruh rakyat bumi bisa lebih memelihara alam dan tidak hanya dimulut saja yaa :)

Jurnal Secience mengatakan...

ya itulah salah satu dampak yang paling nyata.

JIMMY mengatakan...

to jurnal secience = iya betul sekali, selain ini juga banyak dampak lain yang di akibatkan oleh pemanasan global

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates